Kamis, 11 April 2013

Empat tipe kepribadian menurut Aristoteles .. Kelompok mana anda??

Sekian ratus tahun yang lalu Aristoteles mengelompokkan kepribadian manusia dalam 4 kelompok, Sanguinis yang Populer, Melankolis yang Sempurna, Koleris yang Kuat, dan Phlegmatis yang Damai.

Bukan maksud Aristoteles mengkotak-kotakkan umat manusia dengan kepribadian yang mereka miliki.

Hanya saja, untuk mengetahui dan bisa bersosial dengan pribadi yang lain, mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang, hendaknya kita mengetahui sejatinya diri kita.

Dengan mengetahui kepribadian sendiri, tentunya akan lebih mudah mengenali kepribadian lainnya.

Saya ringkas sekelumit kepribadian dari keempat tipe pribadi diatas

Empat tipe kepribadian menurut Aristoteles
TIPE-TIPE KEPRIBADIAN

TIPE KOLERIS
—  Orang koleris dikenal sebagai orang yang keras, tegas, sangat menuntut, dan memiliki keyakinan akan kemampuan diri sendiri. Tidak ada kata gagal dalam kehidupan mereka karena mereka percaya mereka dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Mereka adalah orang yang suka tantangan. Jumlah orang koleris dalam masyarakat hanya sekitar 10% dari total populasi.
—  Orang koleris mempunyai kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian. Sebagai orang tua, orang koleris merupakan contoh pemimpin yang kuat dan mandiri. Mereka biasanya tahu jawaban yang benar dari suatu pertanyaan dan pandai mengatur rumah tangga.
—  Orang koleris juga dikenal sebagai sosok egois. Mereka sering bangga dan menunjukkan kekuasaannya. Orang koleris terkadang menjadi orang yang kurang bijaksana karena mereka penuh temperamen dan mudah marah. Namun demikian mereka mudah memaafkan orang lain dan melupakan kemarahannya

TIPE SANGUNIS
—  Orang sanguinis dikenal ramah dan sangat suka berbicara. Mereka penuh inspirasi dan juga sangat aktif. Orang sanguinis dapat memengaruhi orang lain untuk percaya pada apa yang mereka katakan. Mereka bisa menjadi pembicara yang hebat sekaligus motivator yang menyenangkan. Sikap mereka cenderung optimis. Orang sanguinis juga mempunyai rasa humor yang tinggi. Mereka selalu disukai dan menjadi bintang dalam setiap pertemuan. Jumlah orang sanguinis dalam masyarakat berkisar 25-30% dari total populasi.
—  Orang sanguinis mudah dipengaruhi. Mereka cenderung menjadi pengikut. Mereka sangat menyukai pujian dan perhatian. Mereka adalah orang yang mempunyai impian serta kreatif dalam merencanakan sesuatu. Namun sayangnya mereka kurang terdorong untuk mewujudkannya. Orang sanguinis sering tidak disiplin dan tidak menepati janji.
—  Orang sanguinis mempunyai kebutuhan mendasar berupa pengakuan dan penghargaan. Sebagai orang tua, orang sanguinis akan membuat rumah menjadi tempat tinggal yang sangat menyenangkan. Dalam pekerjaan, orang sanguinis tidak suka dengan pekerjaan yang rutin dan monoton. Mereka sanagat menyukai pekerjaan yang bersifat spontan.

TIPE PLEGMATIS
—  Orang plegmatis adalah tipe orang yang paling menyenangkan untuk dijadikan teman. Mereka manis, tidak suka mendesak, dan tidak suka memerintah. Mereka juga tidak suka menonjolkan diri. Orang plegmatis tidak suka dengan konflik dan pertentangan. Mereka adalah penengah yang baik karena tidak mudah tersinggung. Mereka juga pendengar yang baik dengan selera humor yang menggigit. Jumlah orang phegmatis dalam masyarakat berkisar 30-35% dari total populasi.
—  Orang plegmatis dikenal tertutup. Mereka juga cenderung tidak tegas. Sifat tidak tegas ini sering kali dimanfaatkan oleh orang lain. Orang phegmatis suka akan hal yang sama atau status quo. Mereka juga sentimentil. Orang plegmatis senang mengerjakan pekerjaan yang monoton.
—  Orang plegmatis memiliki kebutuhan mendasar berupa penghargaan dan penerimaan. Mereka menerima hidup apa adanya. Sebagai orang tua, orang plegmatis adalah orang yang sabar, baik, dan selalu menyediakan waktu bagi anak. Mereka bisa menerima anak mereka seperti apa adanya.

TIPE MELANKOLIS
—  Orang melankolis adalah orang yang serius, cerdas, dan sangat kritis dalam berpikir. Mereka dapat mengerjakan suatu hal dengan sangat tekun. Mereka mampu menganalisis suatu keadaan jauh lebih baik. Mereka juga sangat terencana. Orang melankolis senang dengan detail. Mereka menyukai data, fakta, angka-angka, dan grafik. Jumlah orang melankolis dalam masyarakat berkisar 20-25% dari total populasi.
—  Orang melankolis adalah tipe yang tertutup. Mereka selalu hati-hati, teliti, dan suka curiga. Mereka tidak senang membuat kesalahan dan mereka akan sangat marah bila orang menyalahkan mereka atas kesalahan yang tidak mereka perbuat.
—  Orang melankolis mempunyai kebutuhan mendasar berupa jawaban yang bermutu dan didukung dengan data-data yang lengkap dan akurat. Sebagai orang tua, orang melankolis biasanya menjadi orang tua yang sangat baik karena bersifat sangat konsisten terhadap anak-anaknya. Orang melankolis akan menetapkan standar yang tinggi dan ingin segalanya dilaku
****
Jadi menurut saya semua itu saling melengkapi contoh: Kehadiran orang Phlegmatis itu untuk menenangkan rencana gila-gilaannya orang Sanguinis, agar orang Koleris tidak menepuk dadanya, dan orang Melankolis tidak tegang dengan rencana rumitnya.
Tapi tak dipungkiri kita butuh orang Koleris agar ketertiban dan kepemimpinan ditangan yang tepat, juga tanpa mereka orang Sanguinis bakal rame nyerocos bicara tanpa pelaksanaan, orang Melankolis sibuk mengkritik dan orang Phlegmatis acuh tak acuh.
Orang Melankolis menyelamatkan peradaban dengan seni, sastra dan keindahan juga agar orang Sanguinis duduk sejenak melihat keindahan, orang Koleris reda emosinya dan orang Phlegmatis lebih damai dengan dunianya.
Hanya saja orang Sanguinis juga berkontribusi memeriahkan suasana, agar orang Koleris memiliki kawan, orang Melankolis merasa lebih hidup dan orang Phlegmatis merasa tak terabaikan.

****

Keempat pribadi yang saya ringkas diatas ternyata saling bergantung satu dengan yang lainnya.

Tentu saja kepribadian anda tidak akan mutlak ada disatu kelompok, bisa saja anda memiliki kepribadian campuran dua atau keseluruhan dari keempat tipe diatas. Tapi tentunya akan ada yang paling menonjol. Hanya anda yang kenal dengan diri anda sendiri.

Pesan Aristoteles dari pengelompokan kepribadian diatas cukup sederhana, jadilah diri anda sendiri, jadilah pribadi yang lebih baik, berguna untuk pribadi lainnya.

Penuhi juga kepribadian anda dengan sandaran Illahi, Tuhan Yang Maha Esa.

Selasa, 02 April 2013

Usaha budidaya udang galah

*Sekilas budidaya udang galah*

Banyak sekali orang yang suka dengan makanan hasil laut, sehingga saat ini banyak bermunculan restoran atau rumah makan sea food bahkan pedagang-pedagang kaki lima yang khusus berjualan menu makanan sea food. Salah satu menu yang paling digemari adalah dari bahan udang, walaupun harganya relatif mahal tapi tetap saja udang menjadi menu favorit banyak orang. Karena banyaknya peminat maka banyak dijual udang-udang yang masih hidup atau udang mentah di pasar atau super market, tapi ternyata yang sering kita dapatkan kebanyakan bukan udang yang hidup dilaut melainkan udang hasil budidaya di air tawar karya petani kita.

Sebelumnya udang yang sangat populer di kalangan para petani adalah udang Windu yang dibudidayakan di air payau. Tapi setelah ditemukannya jenis Udang Galah pada tahun 1972 di Lembaga Penelitian Perikanan Darat Pasar Minggu Jakarta yang ternyata lebih mudah pemeliharaannya karena hidup di air tawar dengan kondisi iklim yang cocok untuk Indonesia, maka banyak petani udang yang lebih memilih udang Galah karena dianggap lebih menjanjinkan dan mudah pemeliharaannya.

Anda juga bisa mempelajari cara budidaya udang galah air tawar barangkali Anda berminat mengembangkan peluang usaha agrobisnis. Udang Galah memiliki ukuran yang cukup besar dan rasa yang manis, sehingga udang Galah dijuluki Mini Lobster karena rasanya sama seperti lobster. Udang Galah juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi baik untuk konsumsi dalam negeri ataupun kualitas ekspor karena permintaan selalu meningkat tiap tahunnya baik dari orang Indonesia ataupun orang asing.

Agar kebutuhan pasar terpenuhi tentunya dibutuhkan cara yang tepat untuk menghasilkan produksi udang galah yang melimpah dalam skala besar dengan waktu yang terukur.

Sebelum kita membahas cara budidaya Udang Galah lebih lanjut, perlu juga mengenal tentang jenis dan ciri-cirinya:
Udang Galah termasuk ke dalam famili Palamonidae
Badan udang galah terdiri atas 3 bagian:
kepala dan dada (Cephalothorax)
badan (Abdomen)
ekor (Uropoda)

Udang Galah bisa hidup di dua habitat. Pada stadia larva Udang Galah hidup di air payau, dan pada stadia juvenil hingga dewasa kembali ke air tawar. Pada stadia larva metamorfose bisa terjadi sebanyak 11 kali dengan waktu selama + 30-35 hari. Udang Galah cenderung aktif pada malam hari dan bersifat omnivora.

Untuk mengetahui udang jantan dan betina dapat dilihat dari ciri-ciri fisiknya:

a. Udang jantan:
Ukuran tubuh relatif lebih besar
Bagian perut lebih ramping
Pasangan kaki jalan yang kedua relatif lebih besar dan panjang (bahkan dapat mencapai 1,5 kali panjang total tubuhnya)
Alat kelamin terdapat pada basis pasangan kaki jalan kelima
Ukuran pleuron lebih pendek
Pasangan kaki jalan terlihat lebih rapat dan lunak

b. Udang betina:
Tubuh lebih kecil
Bagian perut lebih besar
Pasangan kaki jalan kedua tumbuh lebih besar, tetapi tidak sebesar dan sepanjang udang jantan
Alat kelamin terletak pada pangkal kaki ketiga, merupakan suatu lubang yang disebut thelicum.
Ukuran pleuron memanjang

Proses Reproduksi Udang Galah

Pemijahan udang galah alami terjadi ketika induk jantan dan betina yang sudah matang gonad / siap kawin dipasangkan ke dalam wadah pemeliharaan yang sama. Proses pemijahan udang Galah memerlukan waktu yang relatif sangat singkat antara satu sampai dua hari, beda dengan proses perkawinan ikan lainnya seperti ikan mas, lele dan lain-lain. Udang Galah yang telah matang gonad akan memijah / kawin secara alami.

Proses perkawinan udang Galah dipengaruhi dan sangat berkaitan erat dengan proses pergantian kulit (moulting) pada induk betina, dan proses moulting serta pemijahan dipengaruhi oleh kelenjar hormon yang terdapat pada tangkai mata.

Proses perkawinan terjadi seperti berikut:
Terjadi pergantian kulit pada udang betina yang disebut premattingmoult, udang betina menjadi lemah dan pada saat inilah perkawinan terjadi.
Udang jantan mengeluarkan sperma yang kemudian ditampung pada spermatheca diantara kaki jalan betina.
Selanjutnya merupakan proses pembuahan yang terjadi di luar tubuh induknya pada saat telur turun melalui lubang kelamin, yang kemudian akan dipindahkan ke tempat pengeraman.
Telur yang berada pada spermatheca akan dibuahi oleh sperma. Setelah terjadi proses pembuahan, telur disimpan pada ruang pengeraman yang berada diantara kaki renang induk betina sampai saatnya untuk menetas.

Kalau di alam bebas, proses pemijahan umunya terjadi di muara sungai. Di daerah dengan suhu tropis seperti Indonesia, proses pemijahan bisa terjadi sepanjang tahun. Dan umumnya proses pemijahan terjadi di muara sungai, hal ini karena larva / naupli dari udang Galah hanya dapat hidup dan dapat berkembang pada kondisi air payau dengan kadar garam antara 8 – 12 ppt. Tapi tenang saja untuk cara budidaya udang galah air tawar tidak membutuhkan media air payau atau air laut
**jika anda berminat usaha budidaya udang galah**
Untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan yang dilakukan pada pembudidayaan udang galah, pada Diagram Alir 2. berikut ini ditampilkan tahapan kegiatan yang dilakukan dalam rangka memproduksi udang galah konsumsi ukuran medium.

Diagram Alir 2.Tahapan Produksi Udang Galah

Teknologi

Pembudidayaan udang galah terdiri atas beberapa tahapan teknologi budidaya, yaitu teknologi pembenihan, pendederan dan pembesaran. Untuk mendukung budidaya pada berbagai tahapan diperlukan teknologi lain, misalnya, teknologi pakan dan nutrisi, pengendalian hama penyakit, pengelolaan kualitas air dan teknologi panen dan pasca panen serta pemasaran (Kartamiharja dkk, 2001). Mengingat buku ini hanya membahas mengenai pendederan dan pembesaran maka berikut ini akan dijelaskan mengenai teknologi pendederan dan pembesaran sebagaimana dijelaskan oleh Kartamiharja dkk.

a. Teknologi pendederan.

Teknologi pendederan pasca larva atau sering disebut pentokolan terdiri dari 2 pilihan yaitu :
Teknologi pendederan indoor dengan menggunakan sistem air tersirkulasi.
Teknologi pendederan outdoor dengan menggunakan kolam tanah, sawah dan karamba jaring apung (KJA).

Tujuan dari pendederan adalah :
Mempersiapkan benur menjadi benih udang siap tebar (tokolan) untuk meningkatkan survival rate di kolam pembesaran.
Memperpendek waktu pembesaran sehingga produk yang dihasilkan memenuhi ukuran konsumsi dan seragam.
Menekan pemborosan benur.

b. Teknologi pembesaran

Pembesaran udang galah dapat dilakukan dengan sistem monokultur atau polikultur, dengan teknologi antara lain sebagai berikut :
Teknologi pembesaran di kolam dengan persyaratan teknis tertentu
Teknologi pembesaran di sawah tambak yang merupakan perairan pasang surut (contoh di wilayah Bengawan Solo, Jawa Tengah).Dengan teknologi ini udang galah dapat dibudidayakan secara polikultur dengan ikan lain misalnya tawes dan bandeng.
Teknologi pembesaran di tambak darat yang mempunyai kadar garam kurang dari 10 permil. Persyaratan teknisnya hampir sama dengan pembesaran udang galah di kolam, namun yang perlu diperhatikan adalah proses aklimatisasi benih udang dari air tawar ke sedikit payau.

Lokasi Usaha

Udang galah merupakan komoditas perikanan air tawar yang dalam pembudidayaannya memerlukan beberapa persyaratan dalam hal pemilihan lokasi kolam dan lingkungannya. Untuk lokasi, persyaratan utamanya adalah ketinggian, jenis tanah dan adanya air mengalir. Secara lengkap persyaratannya adalah sebagai berikut:

a. Syarat lokasi:

- Ideal di dataran rendah dengan ketinggian 400 M Dpl
- Tanah lumpur berpasir
- Terdapat sumber air mengalir
- Bebas banjir
- Bebas dari pencemaran
- Keamanan terjamin
- Mudah dijangkau

b. Syarat lingkungan:

- pH : 7-8
- Salinitas : 0-5 permil (namun sebaiknya air tawar)
- Tinggi genangan : 80-120 cm
- Temperatur air : 26°C-30°C
- Kecerahan air : 25-45 cm
- Oksigen terlarut : 5-7 ppm
- Karbondioksida : 2-12 ppm
- Amoniak (NH3) : < 2 ppm

Fasilitas Produksi dan Peralatan

a. Kolam

Bentuk kolam untuk budidaya udang galah sebaiknya memanjang sesuai aliran air masuk dan keluar. Hal ini akan bermanfaat terhadap peng-gantian air yang sempurna sehingga kandungan oksigen di dalam air akan tetap tinggi selama pemeliharaan. Ukuran kolam yang ideal adalah lebar maksimum 20 m dan panjang 50 m atau luas maksimal 1000 m2. Ukuran lebar ideal akan memudahkan dalam pemberian pakan, karena pakan udang dapat ditebar secara merata dari pinggir sampai ke tengah kolam. Hal tersebut sangat penting agar pendistribusian pakan dapat optimal karena udang galah hidup merayap dan tersebar ke seluruh dasar kolam. Selain itu, kolam mudah dikeringkan pada saat pemanenan.

Dasar kolam sebaiknya tanah berpasir dan diusahakan agar jumlah lumpur sesedikit mungkin. Hal ini untuk mencegah terjadinya pembusukan bahan organik sisa pakan atau kotoran udang yang dapat menimbulkan racun dan menyebabkan udang yang dipelihara mabuk atau stress.

b. Pematang

Pematang atau tanggul pembatas kolam harus dibuat kokoh dan kuat agar tidak longsor dan bocor. Lebar bagian atas dari pematang sebaiknya tidak kurang dari 1 m. Untuk memudahkan pengelolaan kolam, maka perbandingan antara sisi tegak dan sisi mendatar adalah 1 : 2 untuk tanah lempung dan minimal 1 : 1 untuk tanah berpasir.

c. Shelter

Udang galah selama hidupnya mengalami beberapa kali molting, dan pada saat itu udang galah berada pada kondisi yang paling lemah. Di sisi lain udang galah juga mempunyai sifat kanibal. Dengan demikian udang galah yang sedang molting perlu shelter yang diberikan merata di sekeliling kolam, agar udang galah terhindar dari kejaran udang yang sehat yang dapat memangsanya. Luas shelter sebaiknya kurang lebih 20% dari luas kolam. Shelter dapat dibuat dari pelepah daun kelapa atau pucuk pohon bambu yang telah dibuang daunnya atau anyaman bambu. Shelter diambangkan di dalam kolam, diikatkan pada patok bambu/kayu dengan kedalaman 40 cm dari dasar kolam. Foto 3. berikut ini menampilkan kolam dengan shelter berupa daun kelapa sedangkan shelter pada Foto 4. terbuat dari bambu yang dibentuk seperti kerangka bangunan.

Foto 3. dan 4. Kolam Pembudidayaan Udang Galah Dengan Shelter.

   

Sumber : Foto 3. Khulusiniah, Biro Kredit-Bank Indonesia, dan Foto 4. Fauzan Ali, Puslit Limnologi LIPI.

d. Lubang penangkapan

Pada saat panen, udang harus dapat ditangkap dengan mudah, sehingga perlu dibuat lubang penangkapan yang disambung dengan selokan kecil (caren) memanjang di tengah kolam. Ukuran lubang penangkapan adalah panjang 2 m, lebar 3 m dan tinggi 0,75 m, sedangkan lebar caren adalah 0,5 m dengan kedalaman 0,4 m. Dengan adanya lubang penangkapan ini, udang yang akan dipanen akan terkumpul di dalamnya melalui caren.

e. Aerasi

Aerasi adalah upaya untuk menambah oksigen terlarut di dalam air. Kebutuhan oksigen untuk udang galah relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ikan. Semakin padat udang galah yang dibudidayakan di kolam, semakin tinggi kelarutan oksigen yang diperlukan. Apabila debit air kurang mencukupi maka untuk memperkaya kelarutan oksigen, dilakukan aerasi dengan menggunakan kincir air. Apabila debit air cukup maka aerasi dilakukan dengan sistem air kolam yang mengalir.

f. Peluap dan drainase

Peluap diperlukan untuk mengatur tinggi permukaan air di kolam agar kedalamannya sesuai dengan yang diharapkan dan juga tidak terjadi over topping yang dapat merusak pematang. Lubang drainase digunakan untuk membuang kelebihan air di kolam, karena kolam yang ideal adalah yang selalu ada aliran masuk dan keluar selama 24 jam. Lubang drainase ini dapat dibuat dari pipa tanah liat (hong) yang menembus pematang menuju saluran drainase, kemudian disambung dengan pipa PVC vertical sebagai peluap dengan sambungan berbentuk “L” (siku) yang sewaktu-waktu dapat dilepas untuk mengurangi atau mengeringkan air saat udang dipanen.

Perkakas dan peralatan yang diperlukan oleh pembudidaya udang galah secara semi intensif di Kabupaten Sleman, DIY cukup sederhana dan tidak terlalu bervariasi. Perkakas dan peralatan tersebut antara lain meliputi seser bulat, seser kotak, cangkul, jala, drum plastik, kelambu/jaring hapa, keranjang, timbangan sampling dan timbangan gantung. Foto 5. berikut ini menampilkan jaring yang digunakan untuk memanen.

Foto 5 dan 6 : Jaring yang Digunakan untuk Memanen

    

Sumber: Khulusiniah, Biro Kredit – Bank Indonesia.

Sarana Produksi

a. Benih

Pembudidaya udang galah harus memperhatikan mutu benih yang akan ditebar, karena mutu menentukan laju pertumbuhan selama pembesaran di kolam. Ciri-ciri benih bermutu :

(1). Murni monospecies (Macrobrachium Rosenbergii);
(2). Sama umur dan ukuran;
(3). Tidak cacad fisik (kelainan bentuk);
(4). Bereaksi cepat terhadap rangsangan cahaya/mekanik dan bergerak aktif;
(5). Bebas dari penyakit (jamur, parasit, bakteri dan virus);
(6). Cepat tumbuh.

Jumlah benur yang disediakan perlu mempertimbangkan tingkat kematian (mortalitas) selama adaptasi dan pemeliharaan. Angka survival rate dari benur sampai tokolan ± 50%, sedangkan dari tokolan sampai udang konsumsi ± 50% – 75%.

Sebelum ditebar di kolam untuk pendederan, benur terlebih dahulu diaklimatisasi agar tidak stress karena perubahan secara mendadak, terutama perubahan suhu karena benur lebih peka terhadap perubahan suhu daripada udang galah dewasa. Aklimatisasi dilakukan dengan cara merendam kantung benur ke dalam kolam selama ±15 menit, kemudian kantong dibuka untuk penyesuaian dengan suhu udara selama ±15 menit sambil diperciki air kolam sedikit demi sedikit. Setelah beberapa saat baru kantong benur ditumpahkan ke dalam kolam secara perlahan dan hati-hati. Diusahakan agar benur berenang keluar dari kantong ke kolam dengan sendirinya. Perbedaan suhu 1-2°C dianggap cukup aman bagi benur untuk ditebar ke kolam.

Benih udang galah telah dihasilkan oleh hatchery baik milik rakyat (swasta) yang disebut Unit Pembenihan Udang Galah (UPUG) maupun milik pemerintah yang disebut Balai Benih Udang Galah (BBUG). Berdasarkan data statistik tahun 2001 produksi benih di Indonesia masih terbatas. Di Jawa Barat hanya terdapat satu UPUG dengan total produksi benur 300.000 ekor pertahun, di Jawa Tengah terdapat tujuh UPUG dengan produksi benur mencapai 11.809.000 ekor per tahun, di Bali terdapat sembilan UPUG dengan total produksi benur sebanyak 7.786.000 ekor per tahun. Sementara itu unit pembenihan di Jawa Timur dalam kondisi tidak berproduksi. Jumlah unit pembenihan udang galah tersebut belum mampu memenuhi permintaan benur untuk pembesaran. Sebagai contoh di Bali kebutuhan benur baru terpenuhi 20% dari permintaan.

b. Pakan

Pakan memegang peranan yang penting dalam budidaya udang galah. Pemberian pakan yang berkualitas baik dan dalam takaran yang tepat dapat mendukung keberhasilan panen udang galah. Pemberian pakan yang berkualitas jelek dan dalam jumlah yang kurang akan mengakibatkan pertumbuhan udang tidak maksimal dan meningkatkan sifat kanibalisme. Dilain pihak pemberian pakan yang berlebihan akan menyebabkan pemborosan dan pakan yang tidak terkonsumsi akan membusuk di dasar kolam yang mengakibatkan lingkungan kolam menjadi tidak sehat dan berdampak buruk pada pertumbuhan udang galah.

Pakan udang galah terdiri dari dua jenis, yaitu pakan alami berupa fitoplankton dan pakan buatan berupa pelet. Fitoplankton ditumbuhkan melalui pemupukan dengan menggunakan pupuk organik (pupuk kandang) dan anorganik (Urea, TSP). Pemupukan perlu dilakukan secara periodik sesuai dengan kepadatan fitoplankton yang diinginkan. Pakan buatan yang digunakan harus mengandung kadar protein yang cukup dan bermutu bagi pertumbuhan udang galah, selain itu harus mengandung cukup vitamin dan mineral guna menambah daya tahan tubuh dan menghindari penyakit malnutrisi. Pakan juga harus memenuhi persyaratan fisik yang diperlukan agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh udang, yaitu jumlah pakan disesuaikan dengan ukuran dan umur udang yang dipelihara.

c. Kapur dan pupuk

Pengapuran dan pemupukan dilakukan pada saat persiapan kolam. Pengapuran dilakukan jika tanah dasar kolam bereaksi masam (pH < 6,0) dengan cara dan dosis yang tepat agar tidak merugikan kehidupan udang galah. Pengapuran dimaksudkan untuk meningkatkan pH tanah dasar kolam menjadi netral (pH 7,0) dan dapat berfungsi sebagai desinfektan. Dosis pengapuran harus disesuaikan dengan kondisi pH tanah dasar dan jenis kapur yang digunakan. Jenis kapur yang digunakan dapat berupa kapur sirih, kapur tohor, kapur tembok dan kapur karbonat/kapur giling. Pada Tabel 6. berikut ini dicantumkan dosis pengapuran kolam per ha.

Tabel 6. : Keperluan Jumlah Kapur Per Ha untuk Meningkatkan pH Tanah Menjadi 7
pH Tanah
Kapur Giling (kg)
Kapur Tembok
Kapur Sirih (kg)

4,00
1690
1610
1130

4,50
1500
1430
1020

5,00
1130
1050
720

5,50
750
720
530

6,00
380
340
270

6,50
sedikit
sedikit
sedikit

7,00
-
-
-

Sumber : Demetra, E.M. System Soil Tester Tokyo, Japan
dalam Petunjuk Teknis Pengoperasian Unit Usaha Pembesaran Udang Galah.

Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang larut dalam air guna mendorong pertumbuhan fitoplankton yang merupakan pakan alami udang galah, dan pelindung udang dari terik sinar matahari. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik (kompos) dan pupuk anorganik (urea dan TSP). Penggunaan pupuk organik lebih baik daripada pupuk anorganik karena dapat terhindar dari efek samping bahan-bahan kimia; aman bagi lingkungan, dan menjaga kesuburan dasar kolam dalam jangka waktu lama.

Jumlah pupuk yang digunakan tergantung pada tingkat kesuburan kolam. Pemupukan dilakukan pada air kolam, bukan dasar kolam karena dapat membahayakan kehidupan udang yang dipelihara. Dosis pemupukan awal untuk penyuburan dasar kolam adalah 100 kg/1.000m2 kolam. Untuk pupuk organik pemupukan dilakukan dengan melarutkan pupuk dalam ember, kemudian air yang telah mengandung pupuk di-percikkan secara merata di permukaan air kolam. Sedangkan untuk pupuk anorganik pemupukan dapat dilakukan dengan: a) ditebarkan ke seluruh permukaan dasar kolam ketika kolam diairi setinggi sekitar 10 cm atau b) dimasukkan ke dalam kantong plastik yang berlubang halus dan dicelupkan ke dalam air kolam di dekat pintu pemasukan air agar pupuk larut secara bertahap. Dosis pemupukan lanjutan adalah 20 kg/1.000m2 kolam.

d. Pemberantasan hama dan penyakit

Hama yang sering menyerang udang galah adalah predator dan ikan. Predator dalam budidaya udang galah antara lain adalah lele, gabus, betok, betutu, anjing-anjing air, belut dan ular serta ikan-ikan penyaing pakan seperti tawes, nila, mujair, dan ikan mas. Sedangkan kepiting adalah hewan yang dianggap sebagai pengganggu atau perusak karena melubangi pematang kolam. Untuk mencegah masuknya hewan-hewan tersebut, pada saluran air dapat dipasang saringan dan di sekeliling pematang dipasang net setinggi 60 cm. Cara lain adalah dengan penggunaan obat kimiawi seperti saponin (11-18 ppm), rotenan (0,2 ppm) atau chemfish (4 ppm). Untuk mencegah masuknya hama seperti musang air dan ular maka sekitar kolam harus bersih dari rumpun tanaman dan belukar.

Penyakit yang banyak menyerang udang galah adalah black spot, yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan menimbulkan jamur. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian dan menurunkan mutu udang galah. Obat yang dipergunakan untuk mencegah penyakit ini adalah obat anti bakterial yang diberikan secara oral melalui pakan.

Tenaga Kerja

Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan untuk budidaya udang galah ditentukan oleh pola teknologi yang diterapkan dan besarnya skala usaha. Kebutuhan jenis tenaga kerja untuk budidaya udang galah secara semi intensif di Kabupaten Sleman, DIY adalah sebagai berikut:

a. Tenaga kerja yang mempunyai keahlian mengenai pakan, penyakit dan hama.
b. Tenaga kerja kasar antara lain untuk mengatur air, pakan, mesin/pompa, dan memanen.
c. Tenaga kerja untuk menjaga keamanan lingkungan kolam.

Untuk meningkatkan semangat dan tanggung jawab tenaga kerja terhadap kolam yang digarapnya, beberapa pemilik kolam di Kabupaten Sleman, DIY memberikan insentif berupa pembagian keuntungan bersih hasil usaha setiap panen kepada tenaga kerjanya. Cara ini dipandang efektif dalam meningkatkan produktivitas kolam, karena berdasarkan pengalaman, tenaga kerja akan bekerja lebih giat dan bersungguh-sungguh dalam menggarap kolam dan ikut serta menjaga keamanan kolam.

Masalah Produksi Udang Galah

Dalam budidaya udang galah ditemukan berbagai permasalahan antara lain:

1. Teknis Budidaya

Berbeda dengan memelihara ikan, pemeliharaan udang galah memerlukan lingkungan yang spesifik untuk tempat hidupnya. Kolam perlu didisain dengan dasar dan sedimen yang cocok dan sehat karena udang galah adalah hewan yang merangkak di dasar habitatnya. Kedalaman air, pemberian shelter tempat berlindung udang, sarana caren di dasar kolam, sirkulasi air masuk-keluar harus mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan produksi dan kemudahan dalam pemeliharaan. Pemberian pakan yang tepat jumlah, mutu, ukuran dan waktu pemberian seringkali kurang mendapat perhatian khusus dan akibatnya produksi udang tidak sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Tahap persiapan kolam dan pemupukan berkala selama pemeliharaan akan sangat membantu dalam efisiensi pemberian pakan, kestabilan kualitas air dan kompetisi dari hewan air lainnya.

Pembudidaya udang galah pemula biasanya menghadapi masalah dalam menentukan waktu panen, menetapkan ukuran udang yang sesuai dengan permintaan pasar, dan mengemas udang pasca panen dengan baik.

Terdapat beberapa hal pada saat panen yang harus dihindari agar tidak merugikan pembudidaya, antara lain:
Panen dilakukan dengan mengeringkan kolam secara total, karena udang yang masih kecil ikut terpanen dan air yang telah kaya dengan organisme dan mineral terbuang percuma.
Panen selektif dengan menggunakan jaring hapa dilakukan tanpa mengeringkan kolam, karena yang tertangkap adalah udang dengan ukuran tertentu. Kerugian yang muncul dengan sistem ini adalah banyak membutuhkan tenaga kerja dan ikan predator tidak dapat dibersihkan dari kolam.
Udang galah hasil panen dicampur dengan udang galah yang sedang molting. Udang campuran tersebut mudah rusak sehingga tidak laku dijual ke pengepul. Akibatnya, udang tersebut harus dijual ke konsumen akhir dengan harga yang lebih murah.

2. Variasi Pertumbuhan Tinggi

Udang galah mempunyai kekhasan dalam variasi tumbuhnya. Dominasi udang galah yang cepat tumbuh terhadap yang lambat tumbuh merupakan penghambat dalam mengejar produktivitas udang yang akan dipanen. Teknologi seleksi udang pada ukuran tokolan merupakan satu pilihan untuk menghindari masalah tersebut. Udang yang cepat tumbuh dipelihara terpisah dengan udang yang lambat tumbuhnya, sehingga efisiensi pemberian pakan dapat terwujud dan pertumbuhan dapat lebih cepat.

3. Keterbatasan Benih Udang Galah

Jaminan pasokan benih yang lancar dan cukup merupakan masalah utama yang sering dihadapi petani. Hal ini terjadi karena kurangnya hatchery dan cara pengoperasionalnya yang belum optimal sebagai akibat keterbatasan induk. Sebagai gambaran pada tahun 2001, permintaan benur udang galah mencapai sekitar 5.000.000 ekor, sementara kapasitas produksi dari hatchery yang ada hanya berkisar 700.000 – 1.000.000 ekor per bulan.

Lokasi pemeliharaan udang galah yang jauh dari hatchery merupakan masalah turunan selanjutnya. Konsekuensi dari kedua masalah itu adalah tambahan biaya produksi bagi petani. Kerjasama antar hatchery dan petani pentokolan dan pembesaran perlu digalakkan sehingga permasalahan penyediaan pasokan benih dari hatchery dapat ditangani oleh sekelompok petani pentokol saja. Petani pembesar akan mudah mendapatkan benih dari petani pentokol terdekat.Boks 2. Alamat Lembaga
Peminat yang ingin mengetahui lebih jauh atau memperdalam mengenai budidaya udang galah dapat menghubungi lembaga berikut ini:

Balai Bimbingan Pengujian Hasil Perikanan Jakarta.
Jl. Muara Baru Ujung, Jakarta Utara.
Telp. (021) 6695516, 6695593, 6695586, Faks.(021) 6695593
Balai Budidaya Air Payau Jepara.
Jl. Pemandian Kartini, P.O Box No. 1, Jepara, Jawa Tengah.
Telp. (0291) 591125, 591724
Loka Budidaya Air Payau Takalar
Jl. Desa Bontole, Kec. Galesong Selatan , Takalar, Ujung Pandang 92254, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 320730, Fax. (0411) 858779
Loka Budidaya Air Payau Situbondo
Divisi Udang : Jl. Raya Betok, P.O Box 4, Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur.
Loka Budidaya Air Payau Ujung Batee
Jl. Krueng Raya Km 16, P.O BOX 46, Banda Aceh, NAD.
Telp. (0651) 24686
Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi
Jl. Salabintana No. 17 Sukabumi, Jawa Barat.
Telp. (0266) 225211, 221762
Loka Budidaya Air Tawar Sei Gelam Jambi
Desa Sungai Gelam, Kec Kumpueulu, Kab. Muaro Jambi,
Jambi 36361. Telp. (0741) 54472, 54468
Loka Budidaya Air Tawar Tatelu
Jl. Penilih Desa Tatelu, Kec. Dimimbe, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara. Telp. (043) 821170, 921171
Loka Budidaya Air Tawar Mandiangin Jl. Tahura Selatan Adam Mandiangin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70661 Telp. (0511) 780758, Fax. (0511) 92887
Pusat Penelitian Limnologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Komplek LIPI Cibinong, Jl.Jakarta-Bogor Km 46-Cibinong 16911,
Telp. (021) 8757071

Sumber: Web Site Forek Indonesia, http://www.forek.or.id/balai-loka.php dan data primer

4. Lokasi Budidaya Terpencar Tapi Dalam Skala Luasan Yang Kecil

Mencari lokasi pembesaran udang galah yang luas dengan kriteria sumber air dan kualitas sedimen yang memenuhi syarat lebih sulit dibandingkan lokasi untuk udang windu (tempat pemeliharaannya dipinggir pantai). Lokasi budidaya udang galah yang terpusat pada suatu lokasi yang luas akan dapat meningkatkan efisiensi usaha budidaya. Biaya transportasi benih, transportasi pakan/pupuk dan pemakaian tenaga akan menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan kondisi lokasi budidaya yang terpencar di banyak tempat tapi dalam luasan yang kecil. Disamping itu, pengelolaan akan lebih mudah dan efisien serta jaminan produksi untuk skala pasar yang besar dapat terlayani.

5. Belum Ada Studi Skala Usaha Optimum

Sampai saat ini belum dilakukan studi untuk skala usaha optimum bagi budidaya udang galah. Akibatnya pembudidayaan yang dilakukan sifatnya hanya disesuaikan dengan luas lahan. Bagi pembudidaya yang memiliki beberapa buah kolam, besarnya keuntungan yang diperoleh tergantung pula pada manajemen pengelolaan kolam yang dimilikinya.

Senin, 01 April 2013

Tragedi april mop dalam sejarah islam

April Mop atau dalam bahasa Inggrisnya April Fool’s Day. Apa sih April Fool’s Day itu? Pada hari itu (1 April) setiap orang diperbolehkan untuk berbohong atau membuat lelocon konyol tanpa rasa bersalah atau tidak boleh disalahkan. Hari ini ditandai dengan bercanda, tipu menipu kepada keluarga, teman, sahabat, musuh dan tetangga dengan tujuan mempermalukan mereka.

Saya sendiri sebenarnya tidak begitu setuju dengan April mop ini, kerena melegalisasi sesuatu perbuatan yang tidak terpuji. Setiap orang pasti hari ini tidak begitu saja mempercai berita yang diterimanya. Misalnya berita musibah yang menimpa teman atau sahabat, kita pasti mengira ini April Mop. Iya kalau April Mop, kalau beneran bagaimana? Tentu kita akan sangat menyesal mengabaikan berita duka itu. Lagi pula dalam kaca mata agama yang aku anut yaitu islam, April Mop merupakan hari yang kelam dalam sejarah peradaban islam di Eropa.

April Mop dalam pandangan islam.

April Mop atau The April’s Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi sebuah negara yang makmur. Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya. Selama itu pula kaum non muslim yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol. Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yaitu dengan melemahkan iman mereka melalui pemikiran dan budaya lebral.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan non muslim. Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara non muslim mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah mereka. Dengan lantang tentara non muslim itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. Orang orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal- kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol. Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan non muslim, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara non muslim menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya. Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara non muslim juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Ribuan umat Islam itu tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedangkan para tentara non muslim telah mengepung mereka dengan pedang terhunus. Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara non muslim segera menyerbu umat Islam Spanyol. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu tewas sebagai syuhada.

Tragedi itu bertepatan dengan tanggal 1 April.Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia barat sebagai April Mop (The April’s Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Sebab itulah, April Mop dirayakan dengan melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Sebab itu, sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut ikutan merayakan tradisi ini.Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan ribuan saudara saudaranya di Granada, Spanyol 5 abad silam yang lalu.